Selasa, 27 Desember 2016

Perkembangan Islam di Indonesia



    A.      Proses masuk dan berkembangnya ilsam di Indonesia
a.       Bukti-bukti masuknya Islam ke Indonesia
Berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan di Indonesia, para ahli menafsirkan agama dan kebudayaan Islam diperkirakan masuk ke Indonesia sekitar abad ke 7 M pada masa kekuasaan Kerajaan Sriwijaya.
b.      Saluran penyebaran Islam
Masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia atau proses Islamisasi di Indonesia melalui berbagai cara atau saluran, contohnya yaitu Perdagangan.
Sejak abad ke-7 M, para pedagang Islam dari Arab, Persia, dan India telah ikut ambil bagian dalam kegiatan perdagangan di Indonesia. Hal ini menimbulkan jalinan hubungan perdagangan antara masyarakat dan para pedagang Islam. Di samping berdagang, para pedagang Islam dapat menyampaikan dan mengajarkan agama dan budaya Islam kepada orang lain termasuk masyarakat Indonesia.
c.       Perkembangan Islam di Indonesia
Pedagang-pedagang Gujarat yang datang ke Indonesia bukan hanya berdagang, tetapi mereka juga menyebarkan agama yang mereka anut. Karena terdorong ketaatan mereka pada agamanya, mereka langsung mengajarkan kepada masyarakat di mana mereka berada. Di samping itu, para pedagang yang datang dari Persia juga ikut menyebarkan agama Islam di Indonesia.
d.      Wali songo
Para ahli yang berjasa dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia yang dikenal dengan sebutan Wali Songo.
1.       Maulana Malik Ibrahim yang kabarnya berasal dari Persia dan kemudian berkedudukan di Gresik.
2.       Sunan Ngampel yang semula bernama Raden Rakhmat berkedudukan di Ngampel (Ampel) dekat surabaya.
3.       Sunan Bonang yang semula bernama Makdum Ibrahim, putra Raden Rakhmat dan berkedudukan di Bonang, dekat Tuban.
4.       Sunan Drajat yang semula bernama Masih Munat juga putra Raden Rakhmat yang berkududukan di Drajat dekat Sedayu, Surabaya.
5.       Sunan Giri yang semula bernama Raden Paku, murid Sunan Ngampel berkedudukan di bukit Giri Gresik.
6.       Sunan Muria yang berkedudukan di Gunung Muria di daerah Kudus.
7.       Sunan Kudus yang semula bernama Udung berkedudukan di Kudus.
8.       Sunan Kalijaga yang semula bernama Joko Said berkududukan di kadilangu dekat Demak.
9.       Sunan Gunung Jati yang semula bernama Fatahillah yang berasal dari Samudera Pasai, ia dapat merebut Sunda Kelapa Banten dan kemudia menetap di Gunung Jati dekat Cirebon.

    B.      Kerajaan Islam di Indonesia
a.       Kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan Samudera Pasai adalah Kerajaan pertama di Indonesia yang menganut agama Islam. Secara geografis, letak kerajaan Samudera Pasai di daerah pantai timur pulau Sumatera bagian utara. Letak ini dekat dengan jalur pelayaran perdagangan internasional pada masa itu, yaitu Selat Malaka. Dengan posisi yang angat strategis ini, Kerajaan Samudera Pasai berkembang menjadi kerajaann Islam yang cukup kuat pada masa itu.
b.      Kerajaan Malaka
Pada masa kejayaannya, Kerajaan Malaka merupakan pusat perdagangan dan penyebaran agama Islam di Asia tenggara.
c.       Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh berkembang sebagai kerajaan Islam dan mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Secara geografis, letak Kerajaan Aceh sangat strategis, yaitu Pulau Sumatera bagian utara dan dekat dengan jalur pelayaran perdagangan internasional pada masa itu di sekitar Selat Malaka.
d.      Kerajaan Demak
Secara geografis, Kerajaan Demak terletak di daerah Jawa tengah. Pada masa sebelumnya, daerah Demak bernama Bintaro merupakan daerah vasal atau bawahan kerajaan Majapahit. Kekuasaan pemerintahannya diberikan kepada Raden Patah, salah seorang keturunan Raja Brawijaya V yang ibunya menganut agama Islam dan berasal dari Jeumpa daerah Pasai.
e.      Kerajaan Goa dan Tallo
Kerjaan ini lebih dikenal dengan sebutan Kerajaan Makassar yang terletak di daerah Sulawesi Selatan. Secara geografis daerah Sulawesi Selatan memiliki posisi yang sangat penting karena dekat dengan jalur pelayaran perdagangan Nusantara.
f.        Kerajaan Ternate dan Tidore
Secara geografis Kerajaan Ternate dan Tidore memiliki letak yang sangat penting dalam dunia perdagangan pada masa itu. Kedua kerajaan ini terletak di kepulauan Maluku. Pada masa itu, kepulauan Maluku merupakan penghasil rempah-rempah terbesar sehingga dijuluki sebagai “The Spicy Island”.

    C.      Nilai-nilai Kebudayaan Islam
a.       Nilai Persatuan
b.      Nilai Musyawarah
c.       Nilai Keadila Sosial
d.      Nilai Toleransi Beragama
e.      Nilai Cinta Tanah Air
f.        Nilai Budaya

Dari beberapa uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan cara yang damai melalui perdagangan, perkawinan, seni dan pendidikan. Proses masuknya Islam ini terjadi karena terjadinya pernikahan antara orang yang lebih dulu Islam dengan orang pribumi. Dengan demikian, anggota keluarga yang non-muslim pun akhirnya memutuskan untuk mengantu agama Islam. Adapun jalur perdagangan, dimana para pedagang dari negara-negara Islam singgah dan tinggal di Indonesia untuk sementara waktu. Selama itulah mereka menyebarkan pengaruh-pengaruh Islam di Tanah Air. Sementara jalur Seni, jalur ini memperkenalkan Islam lewat pertunjukkan-pertunjukkan seni budaya seperti wayang kulit, dan upacara-upacara tertentu. Jalur ini lebih kepada penyebaran Islam. Dan jalur pendidikan, proses ini banyak terjadi sejak maraknya pembangunan pesantren-pesantren di Indonesia. Cara ini terbukti sangat baik untuk menyebarkan agama Islam di negeri ini.
 
Referensi : Buku SBMPTN 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar