A.
Proses masuk dan berkembangnya ilsam di Indonesia
a.
Bukti-bukti masuknya Islam ke Indonesia
Berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan di Indonesia, para ahli
menafsirkan agama dan kebudayaan Islam diperkirakan masuk ke Indonesia sekitar
abad ke 7 M pada masa kekuasaan Kerajaan Sriwijaya.
b.
Saluran penyebaran Islam
Masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia atau
proses Islamisasi di Indonesia melalui berbagai cara atau saluran, contohnya
yaitu Perdagangan.
Sejak abad ke-7 M, para pedagang Islam dari Arab, Persia, dan India telah
ikut ambil bagian dalam kegiatan perdagangan di Indonesia. Hal ini menimbulkan
jalinan hubungan perdagangan antara masyarakat dan para pedagang Islam. Di
samping berdagang, para pedagang Islam dapat menyampaikan dan mengajarkan agama
dan budaya Islam kepada orang lain termasuk masyarakat Indonesia.
c.
Perkembangan Islam di Indonesia
Pedagang-pedagang Gujarat yang datang ke Indonesia bukan hanya berdagang,
tetapi mereka juga menyebarkan agama yang mereka anut. Karena terdorong
ketaatan mereka pada agamanya, mereka langsung mengajarkan kepada masyarakat di
mana mereka berada. Di samping itu, para pedagang yang datang dari Persia juga
ikut menyebarkan agama Islam di Indonesia.
d.
Wali songo
Para ahli yang berjasa dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia yang
dikenal dengan sebutan Wali Songo.
1.
Maulana Malik Ibrahim yang kabarnya berasal dari
Persia dan kemudian berkedudukan di Gresik.
2.
Sunan Ngampel yang semula bernama Raden Rakhmat
berkedudukan di Ngampel (Ampel) dekat surabaya.
3.
Sunan Bonang yang semula bernama Makdum Ibrahim,
putra Raden Rakhmat dan berkedudukan di Bonang, dekat Tuban.
4.
Sunan Drajat yang semula bernama Masih Munat
juga putra Raden Rakhmat yang berkududukan di Drajat dekat Sedayu, Surabaya.
5.
Sunan Giri yang semula bernama Raden Paku, murid
Sunan Ngampel berkedudukan di bukit Giri Gresik.
6.
Sunan Muria yang berkedudukan di Gunung Muria di
daerah Kudus.
7.
Sunan Kudus yang semula bernama Udung
berkedudukan di Kudus.
8.
Sunan Kalijaga yang semula bernama Joko Said
berkududukan di kadilangu dekat Demak.
9.
Sunan Gunung Jati yang semula bernama Fatahillah
yang berasal dari Samudera Pasai, ia dapat merebut Sunda Kelapa Banten dan
kemudia menetap di Gunung Jati dekat Cirebon.
B.
Kerajaan Islam di Indonesia
a.
Kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan Samudera Pasai adalah Kerajaan pertama di Indonesia yang
menganut agama Islam. Secara geografis, letak kerajaan Samudera Pasai di daerah
pantai timur pulau Sumatera bagian utara. Letak ini dekat dengan jalur
pelayaran perdagangan internasional pada masa itu, yaitu Selat Malaka. Dengan
posisi yang angat strategis ini, Kerajaan Samudera Pasai berkembang menjadi
kerajaann Islam yang cukup kuat pada masa itu.
b.
Kerajaan Malaka
Pada masa kejayaannya, Kerajaan Malaka merupakan pusat perdagangan dan
penyebaran agama Islam di Asia tenggara.
c.
Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh berkembang sebagai kerajaan Islam dan mengalami kejayaan
pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Secara geografis, letak Kerajaan
Aceh sangat strategis, yaitu Pulau Sumatera bagian utara dan dekat dengan jalur
pelayaran perdagangan internasional pada masa itu di sekitar Selat Malaka.
d.
Kerajaan Demak
Secara geografis, Kerajaan Demak terletak di daerah Jawa tengah. Pada
masa sebelumnya, daerah Demak bernama Bintaro merupakan daerah vasal atau
bawahan kerajaan Majapahit. Kekuasaan pemerintahannya diberikan kepada Raden
Patah, salah seorang keturunan Raja Brawijaya V yang ibunya menganut agama Islam
dan berasal dari Jeumpa daerah Pasai.
e.
Kerajaan Goa dan Tallo
Kerjaan ini lebih dikenal dengan sebutan Kerajaan Makassar yang terletak
di daerah Sulawesi Selatan. Secara geografis daerah Sulawesi Selatan memiliki
posisi yang sangat penting karena dekat dengan jalur pelayaran perdagangan
Nusantara.
f.
Kerajaan Ternate dan Tidore
Secara geografis Kerajaan Ternate dan Tidore memiliki letak yang sangat
penting dalam dunia perdagangan pada masa itu. Kedua kerajaan ini terletak di
kepulauan Maluku. Pada masa itu, kepulauan Maluku merupakan penghasil
rempah-rempah terbesar sehingga dijuluki sebagai “The Spicy Island”.
C.
Nilai-nilai Kebudayaan Islam
a.
Nilai Persatuan
b.
Nilai Musyawarah
c.
Nilai Keadila Sosial
d.
Nilai Toleransi Beragama
e.
Nilai Cinta Tanah Air
f.
Nilai Budaya
Dari beberapa uraian diatas,
dapat ditarik kesimpulan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan cara yang damai
melalui perdagangan, perkawinan, seni dan pendidikan. Proses masuknya Islam ini terjadi karena terjadinya
pernikahan antara orang yang lebih dulu Islam dengan orang pribumi. Dengan
demikian, anggota keluarga yang non-muslim pun akhirnya memutuskan untuk
mengantu agama Islam. Adapun jalur
perdagangan, dimana para pedagang dari negara-negara Islam singgah dan tinggal
di Indonesia untuk sementara waktu. Selama itulah mereka menyebarkan
pengaruh-pengaruh Islam di Tanah Air. Sementara jalur Seni, jalur ini
memperkenalkan Islam lewat pertunjukkan-pertunjukkan seni budaya seperti wayang kulit, dan upacara-upacara
tertentu. Jalur ini lebih kepada penyebaran Islam. Dan jalur pendidikan, proses
ini banyak terjadi sejak maraknya pembangunan pesantren-pesantren di Indonesia.
Cara ini terbukti sangat baik untuk menyebarkan agama Islam di negeri ini.
Referensi : Buku SBMPTN 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar