a.
Aliran
nativisme
Aliran
nativisme merupakan pendapat dari A.Schopenhaver yang menyatakan bahwa pada
perkembangan anak, faktor keturunan yang lebih mempengaruhi daripada faktor
lingkungan, misalnya seorang bapak yang sifatnya jahat, kemungkinan besar
anaknya pasti akan menjadi penjahat walaupun lingkungan tempat mereka tinggal
merupakan lingkungan yang tergolong baik.
b.
Aliran
emperisme
Aliran emperisme dikemukakan oleh John Locke
yang menyatakan bahwa pada perkembangan anak, faktor lingkungan lebih berperan
daripada faktor keturunan. Misalnya seorang anak yang memiliki keturunan yang
bersifat baik, tetapi lingkungan disekitarnya buruk atau teman-teman yang
sering diajaknya bermain berprilaku buruk, pasti si anak akan meniru kebiasaan
tersebut, karena pergaulan sangat berpengaruh pada tingkah laku pada anak,
khususnya dikalangan remaja.
c.
Aliran
konvergensi
Aliran konvergensi
dikemukakan oleh William Stern yang menyatakan bahwa faktor keturunan sama
besar pengaruhnya dengan faktor lingkungan. Disini keduanya sama-sama sangat
berpengaruh pada perkembangan anak, jadi jika anak dididik dengan baik,
walaupun dari keturunan yang buruk, kemungkinan si anak dapat berprilaku baik.
Disini juga dituntut bimbingan dari keluarga dan juga masyarakat tempat ia
tumbuh.
Penalaran yang
dilakukan dengan mengkaji teori-teori dalam memahami permasalahan fakta hanya
bisa sampai pada perumusan hipotesis. Penalaran hanya memberi jawaban
sementara, bukan kesimpulan akhir. Oleh sebab itu agar sampai kepada kesimpulan
akhir, Empirisme diperlukan untuk menguji berbagai kemungkinan jawaban dalam
hipotesis. Untuk menguji jawaban-jawaban yang ada, ilmuwan harus masuk ke alam
nyata. Fakta-fakta atau bukti-bukti yang relevan dengan obyek permasalahan
harus dikumpulkan, disusun dan dianalisis.
Namun demikian peranan Empirisme bukan saja hanya berkaitan dengan tugas pencarian bukti-bukti atau yang lebih dikenal dengan pengumpulan data. Tetapi, sejak awal pengkajian masalah sebenarnya kerja empirisme sudah terlibat. Pengalaman-pengalaman ilmuwan yang berkaitan dengan obyek permasalahan sudah diperlukan dalam memberi analisis terhadap fakta permasalahan. Mekanisme ini merupakan sisi lain dari Empirisme dalam metode ilmiah.
Namun demikian peranan Empirisme bukan saja hanya berkaitan dengan tugas pencarian bukti-bukti atau yang lebih dikenal dengan pengumpulan data. Tetapi, sejak awal pengkajian masalah sebenarnya kerja empirisme sudah terlibat. Pengalaman-pengalaman ilmuwan yang berkaitan dengan obyek permasalahan sudah diperlukan dalam memberi analisis terhadap fakta permasalahan. Mekanisme ini merupakan sisi lain dari Empirisme dalam metode ilmiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar