Keunikan
individu memiliki arti bahwa setiap individu berbeda di dalam aspek-aspek
pribadinya. Baik itu aspek jasmaniah ataupun aspek rohaniah. Individu yang satu
berbeda dengan individu yang lainnya. Timbulnya perbedaan ini dikarenakan
factor pembawaan dan juga lingkungan sebagai komponen utama pembentukan
karakter individu. Perbedaan pembawaan akan memungkinkan perbedaan
individu,meskipun dengan lingkungan yang sama. Begitu juga dengan lingkungan
yang berbeda akan memungkinkan timbulnya perbedaan individu meskipun
pembawaanya sama.
Di sekolah
sering tampak masalah perbedaan individu,contoh, ada siswa yang cepat dalam
belajar ada yang lambat belajar,ada yang menonjol dalam kecerdasan tertentu
(seperti linguistic) tetapi kurang cerdas dalam bidang lain (seperti
kinestetik). Hal ini akan membawa konsekuensi pelayanan pendidikan, seperti
yang menyangkut metode-metode pembelajaran, bahan pelajaran, alat-alat
pelajaran, penilaian, dan pelayanan lainnya. Perbedaan individu juga kerap kali
menimbulkan masalah-masalah,baik bagi siswa itu sendiri maupun terhadap
lingkungannya. Siswa akan kesulitan dalam penyesuaian antara keunikan dirinya
dan lingkungan di sekolah. Ini dikarenakan pelayanan pendidikan umumnya program
pendidikan memberikan pelayanan atas dasar ukuran-ukuran pada umumnya atau
rata-rata.
Mengingat
tujuan dari pendidikan itu adalah mengembangkan secara optimal dari setiap
individu, maka masalah perbedaan individu ini perlu dapat perhatian dalam
pelayanan pendidikan. Hendaknya sekolah memberikan pelayanan sesuai dengan
keunikan masing-masing individu.
Usaha
melayani siswa secara individual ini bisa di tempuh melalui program bimbingan
dan konseling. Dengan demikian keunikan masing-masing siswa itu tidak banyak
menimbulkan masalah yang menghambat mereka dalam seluruh proses pendidikan.
Beberapa
perbedaan yang perilu mendapat perhatian diantaranya ialah perbedaan dalam
kecerdasan, prestasi, motivasi, cita-cita, minat, karakter, ciri-ciri fisik,
cita-cita, kemampuan dalam berkomunikasi atau berhubungan interpersonal,
kemandirian, kedisiplinan, dan tanggung jawab.
Untuk
memahami keragaman karakteristik individu, dapat dilakukan melalui teknik tes
dan non tes. Teknik tes meliputi psikotes (kecerdasan, kepribadian, dan minat)
dan tes prestasi belajar. Sementara teknik non tes meliputi angket, wawancara,
observasi, sosiometri, autobiografi, dan catatan anekdot.
Data
tentang keragaman individu akan sangat bermanfaat bagi usaha layanan bimbingan
dan konseling terhadap siswa di sekolah,maupun mahasiswa di perguruan tinggi.
Referensi : Buku Syamsu yusuf Bimbingan dan Konseling
Tidak ada komentar:
Posting Komentar