Jumat, 30 Desember 2016

Masalah perbedaan individu



  Keunikan individu memiliki arti bahwa setiap individu berbeda di dalam aspek-aspek pribadinya. Baik itu aspek jasmaniah ataupun aspek rohaniah. Individu yang satu berbeda dengan individu yang lainnya. Timbulnya perbedaan ini dikarenakan factor pembawaan dan juga lingkungan sebagai komponen utama pembentukan karakter individu. Perbedaan pembawaan akan memungkinkan perbedaan individu,meskipun dengan lingkungan yang sama. Begitu juga dengan lingkungan yang berbeda akan memungkinkan timbulnya perbedaan individu meskipun pembawaanya sama.
     Di sekolah sering tampak masalah perbedaan individu,contoh, ada siswa yang cepat dalam belajar ada yang lambat belajar,ada yang menonjol dalam kecerdasan tertentu (seperti linguistic) tetapi kurang cerdas dalam bidang lain (seperti kinestetik). Hal ini akan membawa konsekuensi pelayanan pendidikan, seperti yang menyangkut metode-metode pembelajaran, bahan pelajaran, alat-alat pelajaran, penilaian, dan pelayanan lainnya. Perbedaan individu juga kerap kali menimbulkan masalah-masalah,baik bagi siswa itu sendiri maupun terhadap lingkungannya. Siswa akan kesulitan dalam penyesuaian antara keunikan dirinya dan lingkungan di sekolah. Ini dikarenakan pelayanan pendidikan umumnya program pendidikan memberikan pelayanan atas dasar ukuran-ukuran pada umumnya atau rata-rata.
      Mengingat tujuan dari pendidikan itu adalah mengembangkan secara optimal dari setiap individu, maka masalah perbedaan individu ini perlu dapat perhatian dalam pelayanan pendidikan. Hendaknya sekolah memberikan pelayanan sesuai dengan keunikan masing-masing individu.
     Usaha melayani siswa secara individual ini bisa di tempuh melalui program bimbingan dan konseling. Dengan demikian keunikan masing-masing siswa itu tidak banyak menimbulkan masalah yang menghambat mereka dalam seluruh proses pendidikan.
    Beberapa perbedaan yang perilu mendapat perhatian diantaranya ialah perbedaan dalam kecerdasan, prestasi, motivasi, cita-cita, minat, karakter, ciri-ciri fisik, cita-cita, kemampuan dalam berkomunikasi atau berhubungan interpersonal, kemandirian, kedisiplinan, dan tanggung jawab.
       Untuk memahami keragaman karakteristik individu, dapat dilakukan melalui teknik tes dan non tes. Teknik tes meliputi psikotes (kecerdasan, kepribadian, dan minat) dan tes prestasi belajar. Sementara teknik non tes meliputi angket, wawancara, observasi, sosiometri, autobiografi, dan catatan anekdot.
      Data tentang keragaman individu akan sangat bermanfaat bagi usaha layanan bimbingan dan konseling terhadap siswa di sekolah,maupun mahasiswa di perguruan tinggi.
 Referensi : Buku Syamsu yusuf Bimbingan dan Konseling

Tidak ada komentar:

Posting Komentar