Terdapat
sejumlah faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca. Menurut Lamb dan Arnold
(Dalam Rahim Farida 2011) faktor – faktor tersebut adalah faktor fisiologis,
intelektual, lingkungan, dan psikologis.
1. Faktor
Fisiologis
Faktor fisiologis mencangkup kesehatan fisik,
pertimbangan neurologis, dan jenis kelamin. Kelelahan juga merupakan kondisi
yang tidak menguntungkan bagi anak untuk belajar, khususnya belajar membaca.
Beberapa ahli mengemukakan bahwa keterbatasan neurologis (misalnya berbagai
cacat otak) dan kekurangmatangan secara fisik merupakan salah satu faktor yang
dapat menyebabkan anak gagal dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman
mereka. (Lamb Dan Arnold,1976).
2. Faktor
Intelektual
Istilah inteligensi didefinisikan oleh Heinz sebagai
suatu kegiatan berpikir yang terdiri dari pemahaman yang esensial tentang
situasi yang diberikan dan meresponsnya secara tepat. Terkait dengan penjelasan
Heinz di atas, Wechster mengemukakan bahwa intelegensi ialah kemampuan global
individu untuk bertindak sesuai dengan tujuan, berpikir rasional, dan berbuat
secara efektif terhadap lingkungan. (Lamb Dan Arnold,1976).
3. Faktor
Lingkungan
a. Latar
belakang dan pengalaman anak di rumah : Lingkungan dapat membentuk pribadi,
sikap, nilai, dan kemampuan bahasa anak. Kondisi di rumah memengaruhi pribadi
dan penyesuaian diri anak dalam masyarakat.
b. Sosial ekonomi : Faktor sosioekonomi, orang
tua, dan lingkungan tetangga merupakan faktor yang membentuk lingkungan rumah
anak. Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa status sosioekonomi anak
mempengaruhi kemampuan verbal anak. Semakin tinggi status sosioekonomi anak
semakin tinggi kemampuan verbal anak.
c. Faktor
Psikologis :
· Motivasi
adalah faktor kunci dalam belajar membaca. Eanes mengemukakan bahwa kunci motivasi
itu sederhana, tetapi tidak mudah untuk mencapainya. Kuncinya adalah guru harus
mendemonstrasikan kepada anak praktik pengajaran yang relevan dengan minat dan
pengalaman anak sehingga anak memahami belajar itu sebagai suatu kebutuhan.
· Minat
baca ialah keinginan yang kuat disertai usaha – usaha seseorang untuk membaca.
Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam
keserdiannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas
kesadarannya sendiri.
· Kematangan
sosial dan emosi serta penyesuaian diri Seorang anak harus mempunyai
pengontrolan emosi pada tingkat tertentu. Anak – anak yang mudah marah,
menangis, dan bereaksi secara berlebihan ketika mereka tidak mendapatkan
sesuatu, atau menarik diri, atau mendongkol akan mendapat kesulitan dalam
pelajaran membaca. Sebaliknya, anak – anak yang lebih mudah mengontrol
emosinya, akan lebih mudah memusatkan perhatiannya pada teks yang dibacanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar