Selasa, 27 Desember 2016

Generasi Berencana?



            Remaja.. remaja.. selalu saja ada cerita tentangnya yang tak pernah off. Mereka berprinsip bahwa hidup dan masa muda itu cuma sekali, so nikmati hidup selagi masih muda dengan bersenang-senang. And than, masa depan yang cemerlang seolah sulit diraih dari seorang remaja seperti ini, apalagi nasib bangsa bahkan dunia dirasa jauh dari benak dan pelupuk untuk dipikirkan dan diperjuangkan. Haduuh.. lets move on atuh sobat?!!
Generasi berencana atau generasi bencana??
            Bicara tentang masa depan, sewaktu kita kecil dulu orang tua kita sering bertanya “kelak besar nanti kamu ingin jadi apa, nak?” lalu kita jawab segala yang kita inginkan, ingin jadi dokter, ingin jadi pilot, ingin jadi pemain bola, bahkan ada juga yang ingin jadi superhero seperti batman, spiderman, superman akibat sering dibelikan mainan action figure.
Apapun yang kita inginkan seolah sah-sah aja kita ucapkan, meski kadang kenyataannya belum tentu sesuai dengan apa yang kita sebutkan waktu kecil. Sampai di bangku sekolah menengah, pernyataan itu terulang lagi dengan redaksi yang sedikit berbeda, “setelah lulus sekolah mau kemana?” tentu jawaban kamu pun ngga sepolos jawaban saat kamu masih unyu-unyu dulu. Sekarang jawaban itu sudah dengan pemikiran yang sedikit lebih serius.
Ayoo.. kalo kamu sudah punya jawaban dan pilihan belum nih, setelah lulus mau kemana? kuliah dengan jurusan favorit, langsung cari kerja, terusin usaha orang tua, ambil beberapa kursus, hemm.. nikah. Apa? Nikaah? Eits.. emang kenapa? Just for information nih, ternyata banyak juga loh diantara remaja yang memilih untuk melanjutkan ke KUA alias menikah. Meski mungkin dulu saat kecil ngga pernah kepikiran lulus sekolah langsung nikah dan yang putri menjadi seorang ibu rumah tangga. Namun, saat ini angka dan fakta membuktikan bahwa banyak dari kalangan remaja yang menikah di usia muda. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Prof. Fasli Jalal mengatakan “Tren pernikahan dini di Tanah Air semakin meningkat terutama di perkotaan”. Jika remaja yang menikah muda atau menikah di usia dini itu lebih beresiko, karena belum siapnya kondisi remaja untuk menikah, terus harus merawat dan mendidik anaknya.
            Next, dampak dari pernikahan di usia 16 tahun, akan punya masa reproduksi jauh lebih panjang dibanding mereka yang menikah di atas usia 25 tahun. So, kemungkinan untuk melahirkan semakin besar sehingga bisa saja punya anak lebih dari dua bahkan lebih dari lima. Terlebih, konon dengan menikah muda akan menghilangkan potensi remaja untuk bisa berkarya dan memberikan kontribusi aktif dalam pembangunan bangsa. Sehingga program generasi berencana ini dipandang mampu emngurangi angka remaja yang menikah muda dan cocok dengan kondisi saat ini, yaitu permasalahan seputar seksualitas, HIV AIDS, rendahnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, dan rentang usia pernikahan.
Karena Islam mengerti kamu....
            Sobat, Allah SWT yang menciptakan manusia baik laki-laki maupun perempuan sangat paham dan mengetahui kelebihan dan kekurangan manusia, dan manusia sebagai makhluk Allah punya fitrah untuk diatur dan bergantung kepadaNya. Seperangkat aturan yang dibuat oleh Allah adalah untuk kebaikan dan kemaslahatan manusia itu sendiri. Termasuk dalam hal pergaulan, Islam udah sangat sempurna memberikan tuntunan kepada kita untuk menjaga atau menundukkan pandangan, Allah SWT berfirman dalam Q.S An-Nur: 30 “katakanlah kepada orang laki-laki beriman: “Hendaknya mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Ada aturan menutup aurat bagi perempuan dengan kerudung dan jilbab, yang bermaktub dalam Q.S An-Nur 31 “...Dan hendaknya mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan jangnlah menampakkan perhiasannya,...” dan dalam Q.S Al – Ahzab: 59 “..hendaknya mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka..”. Ada juga larangan berkholwat, Rosulullah saw bersabda “janganlah seorang laki-laki berkholwat (menyendiri)dengan seorang wanita kecuali ada mahram yang menyertai wanita tersebut” (HR. Bukhari & Muslim). Allah juga mengharamkan manusia menyalurkan naluri seksualnya kepada yang tidak dihalalkan. Makanya, Islam mengsyariatkan pernikahan sebagai satu-satunya jalan yang halal dalam melestarikan keturunan sehingga keduanya mendapatkan ketentraman. Namun, bila seseorang belum mampu untuk menikah, Islam memberi solusi dengan berpuasa. Jadi, yang dibutuhkan remaja sebenernya adalah lingkungan kondusif yang bisa menjauhkan remaja dari pergaulan bebas yang merusak. Lingkungan kaya gini dijamin terwujud kalau aturan Allah SWT ditegakkan. Generasi berencana adalah Generasi yang senantiasa merancang dan menjalani rencana hidupnya sesuai dengan tuntunan dari Allah SWT, karena hanya ridho Allah-lah yang menjadi standar kebahagiannya di dunia dan akhirat. Kamu siap?!


Referensi         : Buletin Remaja Islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar