Mungkin inilah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kondisi para muslim saat ini. Krisis Identitas pun tak hanya mempengaruhi moral ummat, tetapi juga mempengaruhi pola pemikiran mereka.
Lalu, siapa yang akan mengembalikan bangunan yang telah hilang?
Tidak diragukan lagi 'Pemuda' sangat diharapkan oleh umat untuk menjalankan misi suci mengembalikan 'Assyakhsiyyah Islamiyah' yang telah pudar.
Karena mahasiswa, pemuda atau generasi muda adalah harapan dan tumpuan yang menajdi pilar kebangkitan umat.. Dalam setiap kebangkitan, pemuda adalah rahasia kekuatannya, mahasiswa merupakan pengibar panji-panji kebenaran.
Mengembalikan Islam sebagai landasan kehidupan memang tidaklah mudah. Namun yakinlah pada janji Allah bahwa Islam akan kembali tegak dan berkuasa. "identitas Islam bukan identitas Bangsa Arab yang tidak berlaku di Indonesia ataupun dinegara lainnya. Identitas muslim adalah pengenal diri sebagai pribadi muslim yang sejati.
Hal yang membuat kita terjaga agar tidak terjerumus dalam dunia yang fana ini yaitu memiliki Sahabat yang sama-sama berada dijalan-Nya....
Apalah arti saudara seperjuangan ketika tak mampu saling mengingatkan dalam keistiqamahan. Apalah arti sebuah ukhuwah ketika tak mampu sinergi dalam jalan dakwah.
Pahami, ikatan dengan sahabat, saudara, keluarga, ikatan yang terwujud karena ikatan mabda.
Sebuah ikatan yang di dapatkan melalui proses berpikir.
Ikatan yang dilakukan dengan landasan pemikiran.
Kecewa memang, ketika hati sedang terluka dan sahabat tak ada lagi.
Sakit, ketika lelah dengan semua beban yang dipikul sahabat tak hadir untuk merangkul.
Sedih, perih, ketika mencoba sejenak menyendiri dan menenangkan hati sahabat malah menjustifikasi.
Sahabat, pengalaman selalu memberikan sebuah makna. Hari ini, esok bahkan lusa.
Kita sudah sama-sama dituntun oleh Islam. Haruslah rasa sayang, kepedulian diberikan lebih kuat karna kita punya landasan. Walaupun sama-sama kita pahami, bahwa Allah memang satu-satunya sandaran, tapi Allah punya cara lain dalam memberikan kasih sayang-Nya. salah satunya dengan menghadirkan perantara 'manusia' dalm kehidupan.
Jangan sampai, ada sahabat yang pergi karena kita tak saling memahami sesama saudara sendiri.
Rindukah? ketika suka duka dengan kebersamaan tanpa hambatan. seringnya 'cekcok' padahal itulah bukti kasih sayang.
Semoga Allah semakin memautkan hati dan pemikiran kita. semakin menguatkan ikatan yang saat ini mengikat. dan menjadikan persaudaraan persahabatan kita abadi.
Jika kau memiliki sahabat yang terus mengajak berada dijalan-Nya, pegang eratlah ia, jangan sampai kau lepaskan. Ibarat dia adalah harta benda kita yang insyaAllah akan membuat syafaat untuk nanti diakhirat.
Berhati-hatilah dalam bergaul...
Referensi : Kutipan @Mellyaprilians, aktivis dakwah Universitas Pakuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar