Sekolah
tidak dapat melepaskan diri dari situasi dari kehidupan masyarakat, dan
mempunyai tanggung jawab untuk membantu para siswa atau peserta didik baik
sebagai pribadi maupun sebagai calon anggota masyarakat. Sebagai suatu lembaga
pendidikan formal, sekolah bertanggung jawab untuk mendidik dan menyiapkan siswa
agar berhasil menyesuaikan diri dimasyarakat dan mampu memecahkan berbagai
masalah yang dihadapinya. Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu
diantara kegiatan yang diberikan oleh sekolah, namun sesungguhnya kegiatan itu
saja belum cukup memadai dalam menyiapkan siswa untuk terjun kemasyarakat
dengan berhasil. Oleh karena itu, sekolah hendaknya memberikan bantuan secara
pribadi kepada siswa agar mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
Dalam
situasi ini Bimbingan dan Konseling akan terasa diperlukan sebagai suatu bentuk
bantuan kepada siswa. Program Bimbingan dan Konseling membantu berhasilnya
program pendidikan pada umumnya. Dalam bidang pendidikan Bimbingan dipandang
salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari komponen-komponen lainnya
sehingga layanan bimbingan mempunyai fungsi dan peran yang sangat besar
terhadap perkembangan siswa dengan membantu setiap pribadi anak didik agar
berkembang secara optimal. Dengan demikian, maka hasil pendidikan sesungguhnya
akan tercermin pada pribadi anak didik yang berkembang baik secara akademik,
psikologis, maupun sosial.
Jika
kita menyimak kenyataan yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia pada
umumnya, masih terdapat kecenderungan bahwa pendidikan belum sepenuhnya dapat
membantu perkembangan kepribadian anak didik secara optimal. Secara akademis
masih nampak gejala bahwa anak didik belum mencapai prestasi belajar secara
optimal. Hal ini nampak anatara lain gejala-gejala: putus sekolah, tinggal
kelas, lambat belajar, berprestasi rendah, dan sebagainya. Secara psikologis
masih banyak adanya gejala-gejala perkembangan kepribadian yang kurang matang,
kurang percaya diri, kecemasan, putus asa, bersikap santai, kurang responsive,
kurang ketergantungan, kepribadian yang tidak seimbang dan sebagainya. Demikian
juga secara sosial ada kecendrungan anak didik belum memiliki kemampuan
penyesuaian sosial
secara memadai. Peranan
layanan bimbingan konseling pada permasalahan ini dirasa amat penting. Karena
munculnya permasalahan-permasalahan psikologi sebagai efek samping dari
modernisasi perlu segera difasilitasi dalam penyelesaian permasalahan psikologi
tersebut.
Referensi : Buku Syamsu Yusuf Bimbingan dan Konseling
Tidak ada komentar:
Posting Komentar