Jumat, 30 Desember 2016

DISLEKSIA


     Pengertian : Disleksia berasal dari pada gabungan perkataan Greek dys yang bermaksud ‘kesukaran’ dan lexis yang bermaksud ‘bahasa’. Secara literalnya, disleksia bermaksud, “kesukaran dalam berbahasa” (Ott, 1997). Kanak-kanak disleksia bukan saja menghadapi masalah dalam pembacaan, tetapi juga ejaan, penulisan serta beberapa aspek bahasa yang lain.



     Henry Guntur Tarigan (1979). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Bahasa. Bandung: Angkasa
“Disleksia adalah suatu kecelaruan pada kanak-kanak di mana,meskipun mereka melalui pengalaman bilik darjah konvensional, gagal menguasai kemahiran bahasa seperti membaca, meulis dan mengeja yang selaras dengan kemampuan intelektual mereka”. (World Federation of Neurology, 1968).
Disleksia dikenal juga istilah SPLD (Specific Learning Difficult). Disleksia merupakan suatu kondisi yang terdapat didalam segala tingkat kemampuan dan menyebabkan kesulitan yang terus-menerus dalam memperoleh kemampuan membaca dan menulis.

     Penyebab Disleksia :
Para peneliti sudah berusaha untuk menemukan dasar biologis disleksia sejak pertama kali teridentifikasi oleh Oswald Berkhan pada tahun 1881 sedang istilah disleksia muncul pada tahun 1887 oleh Rudolf Berlin. Teori-teori dari etiologi disleksia telah berkembang sedemikian rupa. Di antarapenyebab disleksia yaitu kerangka/anatomi saraf, faktor keturunan/genetik, pengaruh interaksi lingkungan.

     Karakteristik Disleksia :
Ada empat kelompok karakteristik kesulitan belajar membaca, yaitu kebiasaan membaca, kekeliruan mengenal kata, kekeliruan pemahaman, dan gejala-gejala serba aneka, (Mercer, 1983) .
Dalam kebiasaan membaca anak yang mengalami kesulitan belajr membaca sering tampak hal-hal yang tidak wajar, sering menampakkan ketegangannya seperti mengernyitkan kening, gelisah, irama suara meninggi, atau menggigit bibir. Mereka juga merasakan perasaan yang tidak aman dalam dirinya yang ditandai dengan perilaku menolak untuk membaca, menangis, atau melawan guru. Pada saat mereka membaca sering kali kehilangan jejak sehingga sering terjadi pengulangan atau ada barisyang terlompat tidak terbaca.
Dalam kekeliruan mengenal kata ini memcakup penghilangan, penyisipan, penggantian, pembalikan, salah ucap, perubahan tempat, tidak mengenal kata, dan tersentak-sentak ketika membaca.
Kekeliruan memahami bacaan tampak pada banyaknya kekeliruan dalam menjawab pertanyaan yang terkait dengan bacaan, tidak mampu mengurutkan cerita yang dibaca, dan tidak mampu memahami tema bacaan yang telah dibaca. Gejala serb aneka tampak seperti membaca kata demi kata, membaca dengan penuh ketegangan, dan membaca dengan penekanan yang tidak tepat.

      Gejalan dan Ciri-ciri Disleksia
Kemampuan anak disleksia membaca jauh dibawah kemampuan anak seumurnya. Kesulitan yang dihadapi  adalah kesulitan mengenal kata-kata, sulit mengeja, dan sulit mengartikan bacaan. Beberapa ciri berikut dapat digunakan untuk mendeteksi secara dini, walaupun dapat juga disebabkan oleh gangguan lain.
Gejala disleksia, anak memiliki kemampuan membaca dibawah kemampuan yang seharusnya dilihat dari tingkat inteligensia yang, usia dan pendidikannya. Hal ini disebabkan keterbatasan otak mengolah dan memproses informasi tersebut.  Adapun ciri-ciri disleksia sebagai berikut :
·      Sulit mengeja dengan benar.Satu kata bisa berulangkali diucapkan dengan bermacam ucapan
·      Sulit mengeja kata atau suku  kata anak mengalami kesulitan mengeja kata atau suku kata yang bentuknya seripa, mislanya b-d, u-n, atau m-n.
·      Ketika membaca anak sering salah melanjutkan.
Misalnya anak sering salah melanjtukan paragaph berikutnya atau tidak berurutan.
·      Kesulitan mengurutkan huruf-huruf dalam kata.
·      Kesalahan mengeja yang dilakukan terus menerus.
Misalnya kata pelajaran diucapkan menjadi perjalanan.
·      Kesulitan dalam memahami apa yang dibaca
·      Rancu dengan kata-kata yang singkat, misalnya ke,dari, dan jadi.
·      Bingung menentukan tangan mana yang dipakai untuk menulis.
·      Lupa meletakan titik dan tanda-tanda baca lainya.
·      Terdapat jarak pada huruf-huruf dalam rangkaian kata. Tulisannya tidak stabil, kadang naik, kadang turun.
·      Menempatkan paragraph secara keliru.
·      Tidak dapat mengucapkan irama kata-kata secara benar dan proporsional.
·      Kesulitan dalam mengurutkan huruf-huruf dalam kata.
·      Sullit menyuarakan fonem (satuan bunyi) dan memadukannya menjadi sebuah kata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar