Pengertian : Disleksia berasal dari pada gabungan perkataan Greek dys yang bermaksud ‘kesukaran’ dan lexis yang bermaksud ‘bahasa’. Secara literalnya, disleksia bermaksud, “kesukaran dalam berbahasa” (Ott, 1997). Kanak-kanak disleksia bukan saja menghadapi masalah dalam pembacaan, tetapi juga ejaan, penulisan serta beberapa aspek bahasa yang lain.
Henry Guntur Tarigan (1979). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Bahasa.
Bandung: Angkasa
“Disleksia adalah suatu kecelaruan pada
kanak-kanak di mana,meskipun mereka melalui pengalaman bilik darjah
konvensional, gagal menguasai kemahiran bahasa seperti membaca, meulis dan
mengeja yang selaras dengan kemampuan intelektual mereka”. (World Federation of Neurology, 1968).
Disleksia dikenal juga
istilah SPLD (Specific Learning
Difficult). Disleksia merupakan suatu kondisi yang terdapat didalam segala
tingkat kemampuan dan menyebabkan kesulitan yang terus-menerus dalam memperoleh
kemampuan membaca dan menulis.
Para
peneliti sudah berusaha untuk menemukan dasar biologis disleksia sejak pertama
kali teridentifikasi oleh Oswald Berkhan pada tahun 1881 sedang istilah
disleksia muncul pada tahun 1887 oleh Rudolf Berlin. Teori-teori dari etiologi
disleksia telah berkembang sedemikian rupa. Di antarapenyebab disleksia yaitu
kerangka/anatomi saraf, faktor keturunan/genetik, pengaruh interaksi
lingkungan.
Ada empat kelompok karakteristik
kesulitan belajar membaca, yaitu kebiasaan membaca, kekeliruan mengenal kata,
kekeliruan pemahaman, dan gejala-gejala serba aneka, (Mercer, 1983) .
Dalam kebiasaan membaca anak yang
mengalami kesulitan belajr membaca sering tampak hal-hal yang tidak wajar,
sering menampakkan ketegangannya seperti mengernyitkan kening, gelisah, irama
suara meninggi, atau menggigit bibir. Mereka juga merasakan perasaan yang tidak
aman dalam dirinya yang ditandai dengan perilaku menolak untuk membaca,
menangis, atau melawan guru. Pada saat mereka membaca sering kali kehilangan
jejak sehingga sering terjadi pengulangan atau ada barisyang terlompat tidak
terbaca.
Dalam kekeliruan mengenal kata
ini memcakup penghilangan, penyisipan, penggantian, pembalikan, salah ucap,
perubahan tempat, tidak mengenal kata, dan tersentak-sentak ketika membaca.
Kekeliruan memahami bacaan tampak
pada banyaknya kekeliruan dalam menjawab pertanyaan yang terkait dengan bacaan,
tidak mampu mengurutkan cerita yang dibaca, dan tidak mampu memahami tema
bacaan yang telah dibaca. Gejala serb aneka tampak seperti membaca kata demi
kata, membaca dengan penuh ketegangan, dan membaca dengan penekanan yang tidak
tepat.
Kemampuan anak disleksia membaca jauh dibawah
kemampuan anak seumurnya. Kesulitan yang dihadapi
adalah kesulitan mengenal kata-kata, sulit mengeja,
dan sulit mengartikan bacaan. Beberapa ciri berikut dapat digunakan
untuk mendeteksi secara dini, walaupun dapat juga disebabkan oleh gangguan
lain.
Gejala disleksia, anak memiliki
kemampuan membaca dibawah kemampuan yang seharusnya dilihat dari tingkat inteligensia
yang, usia dan pendidikannya. Hal ini disebabkan
keterbatasan otak mengolah dan memproses informasi tersebut. Adapun ciri-ciri disleksia sebagai
berikut :
· Sulit mengeja dengan benar.Satu kata bisa berulangkali
diucapkan dengan bermacam ucapan
· Sulit mengeja kata atau suku kata anak mengalami kesulitan mengeja kata
atau suku kata yang bentuknya seripa, mislanya b-d, u-n, atau m-n.
· Ketika membaca anak sering salah melanjutkan.
Misalnya anak sering salah melanjtukan
paragaph berikutnya atau tidak berurutan.
· Kesulitan mengurutkan huruf-huruf dalam kata.
· Kesalahan mengeja yang dilakukan terus menerus.
Misalnya kata pelajaran diucapkan
menjadi perjalanan.
· Kesulitan dalam memahami apa yang dibaca
· Rancu dengan kata-kata yang singkat, misalnya
ke,dari, dan jadi.
· Bingung menentukan tangan mana yang dipakai untuk
menulis.
· Lupa meletakan titik dan tanda-tanda baca lainya.
· Terdapat jarak pada huruf-huruf dalam
rangkaian kata. Tulisannya tidak stabil, kadang naik, kadang turun.
· Menempatkan paragraph secara keliru.
· Tidak dapat mengucapkan irama kata-kata secara benar dan proporsional.
· Kesulitan dalam mengurutkan huruf-huruf dalam kata.
· Sullit menyuarakan fonem (satuan bunyi) dan
memadukannya menjadi sebuah kata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar